Saturday, September 14, 2013

Jarum Jam

5 months without blogging...

Waktu terus berjalan tanpa bisa kuhentikan.
Jarum itu berjalan, dan tetap terus berjalan tanpa mempedulikan apapun.
Mengapa kita tidak bisa mengulang satu detikpun kejadian yang sudah lalu?
Aku tahu menurutmu ini berlebihan.
Tapi bukankah setiap orang mempunyai hak untuk diberi jawaban?
Jarum itu tetap berjalan, berputar mengelilingi angka.
Tetap tanpa mempedulikan keadaan disekitarnya.
Bahkan jarum itu tidak mempedulikan kehadiranmu yang menawarkanku setitik kebahagiaan.
Buatku, setitik kebahagiaan itu sama dengan segenggam harapan.
Ya, segenggam harapan yang kita simpan bersama ditelapak tangan kita saat kamu menggenggam erat tanganku.
Aku kembali memandangi jarum-jarum itu, mereka sama sekali tidak berhenti.
Aku tersenyum dan berpikir untuk kembali berjalan bersamamu.
Namun tiba-tiba kamu menghilang, dan meninggalkanku seorang diri ditengah jalanan kosong.
Aku menoleh dan mendapatimu berdiri terdiam jauh dibelakangku.
Aku pun tersadar kalau selama ini aku berjalan sendirian, tidak bersamamu, hanya bayangmu saja yang ikut denganku.
Apakah aku harus kembali ke belakang, kembali menghampiri kamu yang hanya bisa terdiam saat melihatku seorang diri ditengah jalanan kosong?
Atau aku harus berjalan lurus kedepan, meninggalkan semua yang ada dibelakangku, dan tidak mempedulikan yang sudah kulewati, sama seperti jarum-jarum itu yang terus berjalan tanpa mengenal kata "kembali"?


Jennifer Kencana,
September 2013